Kamis, 06 Oktober 2011

REPORT TEXT


THE RATTLESNAKE
                The rattlesnake has a reputation as a dangerous and deadly snake with a fierce hatred for humanity. Although, the rattlesnake is indeed a venomous snake capable of killing a human, its nature as perhaps been somewhat exaggerated in myth and folklore.
                The rattlesnake is not inherently aggressive and generally strikes only when it has been put on the defensive. In its defensive posture, the rattlesnake raises front part of its body off the ground, and assumes an S-shaped from in preparation for a lunge forward. At the end of a forward thrust, the rattlesnake pushed its fang into the victim, thereby injecting its venom.
                There are more than 30 species of rattlesnakes, varying in length from 20 inches to 6feet and also varying in toxicity of venom. In the united states, there are only a few deaths annually from rattlesnakes, with a mortality rate less than 2 percent of those attacked.

Rattlesnake ATAS
Ular ini memiliki reputasi sebagai ular berbahaya dan mematikan dengan kebencian yang sengit bagi kemanusiaan. Meskipun, ular memang ular berbisa mampu membunuh seorang manusia, sifatnya sebagai mungkin agak berlebihan dalam mitos dan cerita rakyat.
Ular ini tidak inheren agresif dan umumnya menyerang hanya ketika telah di defensif. Dalam posisi defensif nya, ular berbisa menimbulkan bagian depan tubuhnya dari tanah, dan mengasumsikan S-berbentuk dari dalam persiapan untuk menyerang ke depan. Pada akhir dorong ke depan, ular berbisa itu mendorong nya fang ke tubuh korban, sehingga menyuntikkan racun.
Ada lebih dari 30 spesies ular derik, bervariasi dalam panjang dari 20 inci sampai 6feet dan juga bervariasi dalam toksisitas racun. Di negara-negara bersatu, hanya ada beberapa kematian setiap tahun dari ular derik, dengan tingkat mortalitas kurang dari 2 persen dari mereka menyerang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar